CONTOH PERJANJIAN KERJA / EMPLOYMENT AGREEMENT 2 BAHASA


EMPLOYMENT AGREEMENT
No. 000/HR/XXX/XII/2016
(Yang bertanda tangan di bawah ini : )

Nama     :    Mr. XXX01
Jabatan :    Director
Alamat   :    Jl. Kruing 2  Lippo Karawaci
                      Lemah Banget, Tangerang

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. ABC  TEKNIK JAYA yang berkedudukan di Jl. Kruing 2  Lippo Karawaci, Lemah Banget,  Tangeranf, Indonesia 17550 dan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama                           :   MR. XXX02
Tempat dan tgl lahir   :  Malang, 07-02-1991
Pendidikan Terakhir    :   SMA
Jenis Kelamin               :   Laki-laki
Agama                         :   Islam
Alamat sesuai KTP        :  Perum. Kemiri Indah
                                      XXXXX Sidoarjo
NO SIM / NO. KTP.        :  351508070291XXXX
Telephone / Mobile Phone : 0857559XXXXX

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pribadi dan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
The undersigned:

Name     :    Mr. XXX01
Title         :    Director
Address  :    Jl. Kruing  Lippo Karawaci
                     Lemah Banget, Tangerang

In this case acting on behalf of PT. ABC  TEKNIK JAYA domiciled in Jl. Kruing Lippo Karawaci, Lemah Banget, Tangerang, Indonesia 17550 and hereinafter referred to as the FIRST PARTY.

Name                 :    MR. XXX02
Place and Date of Birth : Malang, 07-02-1991
Last Education  :   Senior High School
Gender              :   Male
Religion              :   Moslem
Address According to ID Card :Perum. Kemiri                                  Indah XXXXX Sidoarjo
Driver’s License/ID Card No. :
351508070291XXXX
Telephone / Mobile Phone : 0857559XXXXX

In this case, acting for and on behalf of individual and hereinafter referred to as the SECOND PARTY.

PASAL I
DEFINISI KERJA

PIHAK PERTAMA menyatakan menerima PIHAK KEDUA sebagai karyawan kontrak selama 3 bulan di PT. ABC TEKNIK JAYA di Jl. Kruing 2 Lippo Karawaci, Lemah Banget, Tangerang, Indonesia 17550 dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan kesediaanya.

ARTICLE I
DEFINITION OF EMPLOYMENT

The FIRST PARTY declares that accept the SECOND PARTY as contract worker for 3 months at PT. ABC TEKNIK JAYA Jl. Kruing 2 Lippo Karawaci, Lemah Banget, Tangeranf, Indonesia 17550 and the SECOND PARTY hereby declare his/her readiness.
.
PASAL II
PERJANJIAN KARYAWAN

1.       Perjanjian kerja ini berlaku untuk jangka waktu terhitung pada saat ditandatangani perjanjian kerja tanggal 07 December 2016 dan berakhir pada 07 December 2017.
2.       Selama jangka waktu bekerja, masing-masing pihak dapat memutuskan hubungan kerja dengan pemberitahuan secara tertulis minimal 1 (satu) bulan hari kerja.
3.       Pemberhentian kerja bisa di lakukan oleh pihak pertama terhadap pihak kedua, jikalau terjadi penyimpangan dari perjanjian kerja yang telah disepakati para pihak, dan adanya tindak pidana yang dilakukan oleh pihak kedua dan merugikan pihak pertama sesuai dengan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi diantaranya.
a. Melakukan penipuan dan penggelapan terhadap aset-aset perusahaan.
b. Melakukan pemalsuan dokumen perusahaan.
c.  Melakukan penipuan dan penggelapan keuangan perusahaan.
d.      Dan lain-lain.


ARTICLE II
EMPLOYMENT AGREEMENT

1.       This employment agreement shall enter into force for a period commencing from the date of signing of employment agreement on 07 December 2016 will end on 07 December 2017.
2.       During the working period, each party may terminate the employment relationship with a written notice a minimum of 1 (one) month effectively to be followed up according to point 3 below.
3.       Dismissal may be made by the FIRST PARTY to the SECOND PARTY, if there is deviation of employment agreement that has been agreed by the parties, and there are criminal offenses committed by the SECOND PARTY and adverse the FIRST PARTY in accordance with the Company Regulations that has been ratified by the Department for Manpower of Bekasi Regency include:
a. Committing the fraud and embezzlement of the company’s assets.
b.      Falsifying the company’s documents.
c. Committing the fraud and embezzlement of the company’s finance.
d.      And so on.


PASAL III
PERATURAN KERJA

1.       PIHAK KEDUA menyatakan kesediaannya untuk mematuhi serta mentaati seluruh peraturan tata tertib perusahaan yang telah ditetapkan PIHAK PERTAMA.
2.       Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut di atas dapat mengakibatkan PIHAK KEDUA dijatuhi.

a.      Surat Peringatan 1 dan Surat Peringatan 2, selanjutnya dijatuhi Skorsing, atau;
b.      Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau;
c.      Hukuman dalam bentuk lain dengan merujuk kepada Peraturan Pemerintah yang mengaturnya.

3.       Sesuai dengan pasal 2 angka 3 diatas.





ARTICLE III
WORK RULES

1.       The SECOND PARTY states are willing to adhere to and comply with all the company regulations that have been determined by the FIRST PARTY.
2.       Violation of the above rules may lead to the SECOND PARTY is subject to:

b.   Warning Letter 1 and Warning Letter 2, then the Suspension will be imposed or;
c.    Termination of Employment or;
d.   Punishment in any other form by referring to the Government Regulation that governs them.

3.       In accordance with Article 2 point 3 above.

PASAL IV
WAKTU KERJA

1.       Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, jam kerja efektif perusahaan ditetapkan per hari 8 jam, per minggu 40 jam per bulan maksimum 173 jam;)
2.       Jam kerja dimulai pada 08.00 A.M sampai dengan 17.00 P.M
3.       Waktu istirahat pada jam kerja adalah hari Senin hingga hari Kamis ditetapkan selama 1 (satu) jam, yaitu pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB;
4.       Waktu istirahat pada hari Jumat ditetapkan selama 1,5 jam, yaitu pada pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
5.       Pemberlakuan sanksi terhadap keterlambatan waktu kerja:

a.      Terhitung kedatangan lewat dari jam 09.01 WIB akan dilakukan pemotongan uang transportasi dalam 1 hari keterlambatan kerja.
b.      Terhitung kedatangan lewat dari jam 12.01 WIB akan dilakukan pemotongan uang transportasi dan pemotongan satu hari gaji.
c.      Pemotongan uang transportasi dan uang kehadiran sesuai Pasal 4 (point a dan b) tidak akan diberlakukan, sepanjang adanya pemberitahuan dan atau ijin yang sifatnya darurat dan atau sakit yang ditujukan kepada atasan langsung, hal ini dapat berlaku selama tiga kali dalam satu bulan.

ARTICLE IV
WORKING TIME AND HOURS

1.      Based on the prevailing employment laws and regulations, the company's effective working hours is determined 8 hours per day, 40 hours per week and per month a maximum of 173 hours;
2.      Working hours are from 08.00 AM to 17.00 PM;
3.      Rest hour during working hours are Monday to Thursday is determined for 1 (one) hour, i.e. at 12.00 AM to 13.00 PM;
4.      Rest hour on Friday is determined for 1,5 hours, i.e. at 11.30 AM to 13.00 PM.
5.      Enforcement of sanctions against the late for work:

a.   Late for work more than at 9.01 AM, deduction of transportation money will be made within 1 (one) day of late for work.
b.      Late for work more than at 12.01 PM, deduction of transportation money and 1 (one) day of salary will be made.
c.      Deduction of transport money and attendance money in accordance with Article 4 (point a and b) shall not apply, as long as there is a notice and or emergency permission and or illness is addressed to the direct superior, it may apply for three times in one month.

PASAL V
DEFINISI DARI POSISI KERJA

1.      PIHAK KEDUA akan bekerja sebagai Karyawan pada PT. ABC TEKNIK JAYA.
2.      PIHAK PERTAMA berhak menempatkan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang oleh PIHAK PERTAMA dianggap lebih cocok serta sesuai dengan keahlian yang dimiliki PIHAK KEDUA, dengan syarat masih tetap berada di dalam lingkungan perusahaan PT. ABC TEKNIK JAYA.

ARTICLE V
DEFINITION OF JOB POSITIONS

1.      The SECOND PARTY will be working as an employee of PT. ABC TEKNIK JAYA;
2.      The FIRST PARTY has the right to place the Second Party in carrying out the duties and other jobs, in which according to the consideration of the FIRST PARTY is more suitable and in accordance with the expertise possessed by the SECOND PARTY, provided that they remain in the environment of PT. ABC TEKNIK JAYA.
PASAL VI
TANGGUNG JAWAB

Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut:

1.    Electrical Engineer
ARTICLE VI
DEFINITION OF DUTIES

Duties and responsibilities of the SECOND PARTY are as follows:

1.       Electrical Engineer

PASAL VII
GAJI DAN TUNJANGAN

1.      PIHAK PERTAMA harus memberikan gaji pokok kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 3.700.000 (Tiga Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) setiap bulan yang harus dibayarkan PIHAK PERTAMA pada tanggal 28 setiap bulan setelah dipotong pajak pendapatan sesuai peraturan perpajakan di Indonesia.
2.      Selain gaji pokok, PIHAK KEDUA juga berhak mendapatkan tunjangan-tunjangan sebagai berikut:
a.      Tunjangan Kesehatan berupa BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
b.      Tunjangan Tranportasi sebesar Rp. 20.000 / karyawan/ hari.
c.      Tunjangan komunikasi disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
d.      Tunjangan Hari Raya
e.      Pembayaran tunjangan-tunjangan tersebut akan disatukan dengan pembayaran gaji pokok yang akan diterima PIHAK KEDUA pada tanggal terakhir setiap bulan.

ARTICLE VII
WAGES AND ALLOWANCES

1.      The FIRST PARTY shall provide the basic salary to the SECOND PARTY Rp. 3.700.000 (Three million seven hundred thausand rupiahs) per month to be paid to the FIRST PARTY on the 28th of each month after the deduction of income (tax in accordance the taxation laws in Indonesia.)
2.      In addition to the basic salary, the SECOND PARTY is also entitled to allowances as follows:
a.      Health Allowance in the form of Health BPJS and Employment BPJS.
b.      Transport Allowance of Rp. 20.000/employee/day.
c.      Communication allowance will be adjusted to the company policy.
d.      Religious Holiday Allowance.
e.      Payment of such allowances will be paid collectively with the basic salary payment to be received by the SECOND PARTY on the last day of each month.

PASAL VIII
LEMBUR

1.       PIHAK KEDUA diharuskan masuk kerja, akan dihitung lembur jika ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan atau bersifat mendesak (urgent).
2.       Sebagai imbalan kerja lembur sesuai ayat 1, PIHAK PERTAMA akan membayar upah lembur PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan undang-undang ketenagakerjaan, lebih spesifik akan diatur tersendiri.
3.       Pembayaran upah lembur akan disatukan dengan pembayaran gaji yang akan diterima PIHAK PERTAMA pada setiap bulan.
4.       Hari raya keagamaan dan libur nasional akan diatur tersendiri sesuai dengan ketentuan undang-undang ketenagakerjaan, lebih spesifik akan diatur tersendiri.


ARTICLE VIII
OVERTIME

1.      The SECOND PARTY shall be required to come to work. Overtime shall be calculated if there is a job that must be finished or urgent.
2.      In return for overtime in accordance with paragraph 1, the FIRST PARTY shall provide the overtime pay to the SECOND PARTY in accordance with the provisions of the manpower law, more specifically will be separately regulated.
3.      Payment of overtime pay will be paid collectively with the salary payment to be received by the FIRST PARTY on a monthly basis.
4.      Religious holidays and national holidays will be separately regulated in accordance with the provisions of the manpower law, more specifically will be separately regulated.

PASAL IX
HAK CUTI

1.       Hak cuti timbul setelah PIHAK KEDUA mempunyai masa kerja selama 1 (satu) tahun.
2.       Jika telah mempunyai masa kerja seperti ayat 1 tersebut di atas, maka PIHAK KEDUA akan mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari setiap tahun, yang terdiri dari:
a.      Cuti pribadi selama 9 (sembilan)  hari kerja untuk tahun pertama, bertambah 1 hari untuk tahun berikutnya berturut-turut dengan batasan masksimal cuti 19 hari / tahun.
b.      Cuti bersama selama 3 (tiga)  hari.
c.      Sebelum melaksanakan cuti, PIHAK KEDUA telah mengajukan permohonan terlebih dahulu secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari dengan mendapat pengesahan berupa tanda tangan dan izin dari atasan langsung yang bersangkutan.
d.      Cuti melahirkan berlaku efektif maksimal 3 bulan.
e.      Cuti haid berdasarkan ketentuan undang-undang ketenagakerjaan.
ARTICLE IX
LEAVE ENTITLEMENT

1.       Leave entitle mentarises after the SECOND PARTY has a working period of 1 (one) year.
2.       If the working period as referred to in paragraph 1 is complied with, then the SECOND PARTY will acquire the leave for 12 (twelve) days per year, consisting of:
a.   Personal leave for 9 (nine) working days for the first year, accruing 1 day for the subsequent year in a row with a leave maximum limit of 19 (nineteen) days/year.
b.   Collective leave for 3 (three) days.
c.   Before leave, the SECOND PARTY has to apply beforehand in writing, no later than five (5) days to obtain approval in the form of the signature and the permission of the direct superior concerned.
d.   Maternity leave shall be effective a maximum of 3 (three) months.
e.   Menstruation leave based on the provisions of the manpower law.

PASAL X
KETENTUAN DAN SANKSI

1.      Selama masa berlakunya ikatan perjanjian kerja ini, PIHAK KEDUA tidak dibenarkan melakukan kerja rangkap/menerima pekerjaan lain di perusahaan lainnya atau perusahaan manapun juga, dengan mengemukakan dalih atau alasan apa pun
2.      Pelanggaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA akan dapat dikenakan sanksi oleh  PIHAK PERTAMA berupa pemutusan hubungan kerja.
3.      Jika pihak kedua mengundurkan diri tidak diperbolehkan untuk bekerja di industri yang sama dalam kurun waktu tiga tahun setelah pengunduran diri.
ARTICLE X
PROVISIONS AND SANCTIONS

1.       During the validity period of this employment agreement, the SECOND PARTY shall not be allowed to have a double job/accept another job in another company or any other company, by arguing the pretext or for any reason.
2.       The violations committed by the SECOND PARTY will be penalized by the FIRST PARTY in the form of termination of employment.
3.       If the SECOND PARTY resigns, then he/she is not allowed to work in a similar industry within 3 (three) years after the resignation.
PASAL XI
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1.       Dengan memperhatikan Undang-Undang dan Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku,PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA karena pengingkaran perjanjian ini.
2.       Jika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maka PIHAK KEDUA diharuskan mengembalikan barang-barang yang selama itu dipercayakan padanya, yaitu:
a.      Seragam Karyawan
b.      Helm Karyawan
c.      Sepatu
d.      Kartu Identitas Karyawan
e.      Handphone
f.        Laptop
g.      Dan fasilitas kantor lainnya.
3.       PIHAK KEDUA juga diharuskan menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi keuangan, seperti hutang atau pinjaman yang dilakukan PIHAK KEDUA.

ARTICLE XI
TERMINATION OF EMPLOYMENT

1.       With due observance of the prevailing employment laws and regulations, the FIRST PARTY may terminate the employment relationship with the SECOND PARTY due to a violation of this agreement.
2.       If the Termination of Employment occurs, then the SECOND PARTY is required to return the goods provided to him/her, namely :
a.      Uniform;
b.      Helmet;
c.      Shoes;
d.      ID Card;
e.      Hand Phone;
f.        Laptop;
g.      Other Company Facilities.
3.       The SECOND PARTY is also required to settle matters relating to financial administration, such as debts or loans made by the SECOND PARTY.

PASAL XII
PENGUNDURAN DIRI

1.       Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri secara baik-baik, maka PIHAK KEDUA berhak menerima uang gajian lembur sesuai dengan jumlah hari kerja yang telah dijalaninya.
2.       Pengunduran diri secara baik-baik diperlihatkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a.      PIHAK KEDUA telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri sesuai Pasal 2 ayat 2 perjanjian ini.
b.      PIHAK KEDUA tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya hingga batas waktu pengunduran dirinya berlaku.
c.      PIHAK KEDUA telah menyerahkan barang-barang yang dipercayakan kepadanya dan juga telah menyelesaikan administrasi keuangan yang harus diselesaikannya seperti yang tertulis dalam PASAL SEBELAS Perjanjian ini.
d.      PIHAK PERTAMA dengan kebijakannya dapat meminta PIHAK KEDUA untuk meninggalkan perusahaan lebih awal dengan pembayaran penuh selama 30 (hari) hari tersebut.

ARTICLE XII
RESIGNATION

1.       If the SECOND PARTY resigned amicably, then the SECOND PARTY is entitled to receive the salary and overtime pay in accordance with the number of working days.
2.       An amicable resignation is indicated in the following ways:
a.      The SECOND PARTY has submitted a letter of resignation in accordance with Article 2 paragraph 2 of this Agreement.
b.      The SECOND PARTY shall continue to implement his/her duties and responsibilities until his/her resignation time limit applies.
c.      The SECOND PARTY has returned the goods provided to him/her and has also settled the financial administration as written in Article 11 (Eleven) of this Agreement.
d.      The FIRST PARTY in its sole discretion may request the SECOND PARTY to leave the company early with full pay for such 30 (thirty) days.

ARTICLE XIII
PEMBATALAN PERJANJIAN

1.       Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi yang memaksa, seperti: bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan, Peraturan Pemerintah atau apapun yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi untuk diwujudkan, atau force majeur yang tidak memungkinkan pihak pertama menjalankan stabilitas perusahaan.
2.       Perjanjian kerja ini pun dapat dibatalkan jikalau pihak pertama dan atau perusahaan pihak pertama dalam kondisi dipailitkan oleh pihak ketiga.
3.       Perjanjian ini dapat dibatalkan jikalau terjadi perubahan undang-undang ketenagakerjaan dan atau pelanggaran terhadap undang-undang ketenagakerjaan Indonesia.


ARTICLE XIII
CANCELLATION OF AGREEMENT

1.       This employment agreement is automatically canceled if due to circumstances or situations that force, such as natural disaster, rebellion, war, riot, unrest, government regulation or anything that cause this employment agreement is no longer possible to be realized, or force majeure that do not allow the FIRST PARTY running the stability of the company.
2.       The employment agreement may also be canceled if the FIRST PARTY and or the company of the FIRST PARTY are bankrupted by any third party.
3.       This agreement may be canceled if there is an amendment to Manpower Law and or the violation of Indonesian Manpower Law.

ARTICLE XIV
PENYELESAIAN PERMASALAHAN

1.       Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2.       Apabila dengan cara ayat 1 pasal ini tidak tercapai kata sepakat, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dilakukan melalui penyelesaian hubungan industrial yang mengikutsertakan dinas ketenagakerjaan setempat. Jika pun terjadi kegagalan maka para pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini di kepaniteraan Pengadilan Negeri  Bekasi.
ARTICLE XIV
DISPUTE RESOLUTION

1.       In the event of a dispute between the parties, it will be resolved by deliberation to reach an agreement.
2.       When as referred to in paragraph 1 of this article an agreement is not reached, the parties agreed to resolve such dispute through a settlement of industrial relations which involve local employment department. If the failure occurs, the parties agreed to resolve this dispute in Bekasi District Court.

ARTICLE XV
PENUTUPAN

Demikianlah perjanjian ini dibuat, disetujui, dan ditandatangani dalam rangkap dua, asli dan tembusan bermaterei cukup dan berkekuatan hukum yang sama. Satu dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan lainnya untuk PIHAK KEDUA.

Perjanjian ini dibuat dalam bahasa Indonesia dan Inggris, untuk menghindari keraguan jika terjadi perbedaan tafsir, maka versi bahasa Indonesia yang akan berlaku.

Tempat Pembuatan : Tangerang
Tgl. Pembuatan        : 28 Desember 2016


ARTICLE XV
CLOSING

This agreement is made, approved, and signed in duplicate, the original and copies are double stamped and have the same legal force. FIRST PARTY and SECOND PARTY shall each hold one copy.

This agreement is prepare in English and Indonesia language, to avoid of doubt in the event of decrepancies the Indonesian version shall prevail.

Made in : Tangerang
Date       : 28 December 2016



PARTIES









   (Mr. XXX01)                                            (Mr. XXX02)


CONTOH PERJANJIAN KERJA / EMPLOYMENT AGREEMENT 2 BAHASA Reviewed by Agung Kurniawan and Partners on February 13, 2018 Rating: 5

No comments:

All Rights Reserved by Agung Kurniawan And Partners © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.